|
[Home] [Isa (Yesus Kristus)] [Alkitab] [Arkeologi Kitab Suci] [Kreasi] [Sorga] [Multimedia] [Other] |
|
|
Hazrat Isa al Masih (Yesus) dikenal banyak orang dari berbagai agama sebagai orang yang memperkenalkan damai dengan kata-kataNya dan perbuatanNya dan telah membawa banyak damai kedalam dunia. Ada orang yang pernah menggambarkan satu orang dengan pedang di satu tangan dan seekor burung merpati di tangan lainnya. Ketika ditanyakan apakah dia bisa menggambar orang dengan merpati kedamaian dikedua tangannya, dia menjawab, "Saya akan harus menggambarkan diri Yesus." Walau kita tidak tahu apakan dia pernah memulai lukisan keduanya ini, perkataannya sendiri adalah kesaksian akan kehidupan damai dari Hazrat Isa. Mungkin anda pernah mendengar salah satu dari ajaranNya yang terkenal. Hampir serupa dengan perkataan Hadith (ditulis 6 abad setelah Hazrat Isa tinggal di bumi), dia mengajar:
karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." (Injil, Matius, 5:3-10)
Ketika Hazrat Isa tinggal di atas bumi ini, Dia datang dengan mengajarkan mengenai suatu kerajaan--Kerajaan Allah. Kerajaan ini tidak berdasarkan atas politik, etnik, sector ataupun garis-garis keagamaan yang digambarkan oleh manusia. Ini adalah Kerajaan Allah. Seseorang tidak bisa melihat sekelilingnya dan mengatakan dengan ketepatan yang akurat bahwa orang ini ada didalam kerajaan dan orang yang lainnya tidak. Oleh karena itu kita tidak bisa mengatakan bahwa orang-orang di Barat ada didalam Kerajaan Allah dan mereka yang di Timur tidak; kita juga tidak bisa mengatakan bahwa mereka yang di Timur ada didalam Kerajaan Allah dan mereka yang di Barat tidak. Ya, ada beberapa indikasi mengenai siapa yang ada didalam Kerajaan Allah, tetapi Kerajaan Allah adalah kerajaan yang keseluruhan dari anggotanya hanya diketahui oleh Tuhan. Setiap anggota dari kerajaan yang pada akhirnya bertanggung jawab kepada Tuhan. Dan sebagai hasil, banyak pemimpin yang kini yang takut akan Dia. Didalam hari-hari Hazrat Isa, pemimpin-pemimpin agama takut dan marah terhadap Dia; pemimpin-pemimpin politik takut dan marah terhadap Dia. Namun, Dia membawa kedamaian hati bagi orang yang rendah hati dan mau bertobat. Tetapi hal ini tidak berhenti sampai disana. Yang bangga, angkuh dan tidak mau bertobat pun terpengaruh oleh kehidupanNya. Satu penulis di abad kedua menulis mengenai mereka yang dia anggap adalah anggota dari Kerajaan ini-Kerajaan Allah, "Mereka tinggal di Negara mereka masing-masing hanya untuk sementara.. Mereka ada didalam daging, tetapu mereka tidak hidup mengejar daging. Mereka melewati hari-hari mereka diatas bumi, tetapi mereka adalah warga Negara Sorga. Mereka patuh hukum yang ada, dan pada waktu yang bersamaan, mereka mengatasi hokum dengan kehidupan mereka. Mereka mengasihi manusia tetapi dihakimi oleh semua. Mereka tidak dikenal dan ditentang. Mereka telah mati, tetapi [akan] dihidupkan kembali. Mereka miskin, tetapi akan dibuat jadi kaya. Mereka memiliki barang-barang yang sedikit; namun mereka kaya didalam segala hal. Mereka tidak dihargai, tetapi didalam ketidakhargaan inilah mereka dipuji... Dan mereka yang membenci mereka, tidak akan bisa memberi alasan akan kebencian mereka itu." (Will the Real Heretics Please Stand Up, hal. 17) Alkitab juga memberi penjelasan yang sama mengenai orang yang berasal dari Kerajaan Tuhan yang sesungguhnya. Tetapi apakan tindakan-tindakan ini unik terhadap ajaran dari Hazrat Isa? Bagaimana tepatnya ajaran Hazrat Isa mempromosikan damai?
Pertama, pintu masuk kedalam Kerajaan Allah akan membawa kedamaian bagi masing-masing orang. Hazrat Isa mengajarkan bahwa jalan agar orang bisa masuk kedalam Kerajaan adalah dengan mengaku dengan hati dan bibirnya bahwa dia tidak layak masuk kedalah Kerajaan Allah dan dengan percaya dan mengikuti jalan yang telah Tuhan berikan untuk masuk ke dalam KerajaanNya. Alasan mengapa Hazrat Isa berkata bahwa kita tidak layak untuk masuk kedalam Kerajaan adalah karena setiap manusia telah jauh dari kesempurnaan dan ketidakberdosaan dari standar Tuhan. Beberapa orang bisa menantang hal itu. Tetapi siapa yang bisa mengatakan bahwa mereka tidak pernah berbohong, mencuri walau hanya barang yang kecil, atau melihat dengan penuh nafsu terhadap orang lain. Bahkan hati nurani kita juga mengatakan bahwa kita sudah melanggar standar Tuhan. Banyak yang tidak percaya dimana ada satu standar yang selalu dipegang Tuhan. Yang lain memegang dengan keras satu standar. Namun mereka semua menyalahkan diri mereka sendiri dnegan mengkritik orang lain yang gagal untuk hidup dari standar mereka, tertulis atau tidak tertulis, selagi mereka masih gagal untuk memegang standar yang sama. Kedua, kedamaian ditunjukkan oleh masing-masing anggota dari kerajaan terhadap sesamanya di sekitar mereka. Berikut adalah mengenai orang yang masuk kedalam Kerajaan Allah: Ketika ia pertama kali masuk kedalam Kerajaan Allah, dia telah dirasuki kasih yang begitu besar terhadap sesamanya, terutama seseorang yang tidak baik terhadap dia dan banyak lagi. Alasan mengapa dia dirasuki dengan kasih ini adalah karena dia penuh dengan pengetahuan akan kasih Tuhan terhadap dia. Untuk sementara dia sadar bahwa dia adalah orang yang berdosa dan oleh karena itu dipisahkan dari Tuhan. Dia tidak tahu harus berbuat apa tentang hal ini. Sepasang orang yang beragama telah memberi nasehat kepada dia tetapi pada akhirnya dia merasa bahwa dia harus menunjukkan kepada Tuhan apa yang dia rasakan didalam hatinya. Setelah itu, dia merasakan kedamaian bahwa dia telah jujur dengan Tuhan. Dia juga merasakan bahwa Tuhan telah mendengar dan peduli. Dengan jelas, dia tahu sebanyak ini tentang Tuhan. Hanya didalam satu atau dua jam kemudian, dia ditimpa oleh kesadaran yang kuat akan dosanya. Ayat-ayat didalam Alkitab muncul didalam pikirannya. Dia hanya setuju dengan Tuhan didalam hati dan pikirannya tentang dosanya-kurang dari syarat-syarat kesempurnaan Tuhan-terhadap Allah dan manusia. Dia sadar bahwa kelakuan inilah yang memisahkan dia dengan Tuhan, bukan hanya dengan sesamanya. Kemudia dia diingatkan akan kata-kata dari Kitab Suci yang berbicara tentang Kasih Tuhan terhadap dia-bagaimana Tuhan telah mengirim Yesus Kristus untuk datang dan mati ditempatnya untuk menebus dia dari pemisahan yang kekal dengan Tuhan didalam neraka. Dia mengakui bahwa ini adalah benar. Pada saat itu dia sadar bahwa dia tidak lagi terpisah dari Tuhan. Dia mempunyai saksi dari Tuhan didalam hatinya dan dia termasuk didalam keluarga Tuhan-Kerajaan Allah. Tepat pada hari berikutnya dia melihat seseorang yang sedang bergumul dengan beban yang berat. Tiba-tiba ada pikiran yang datang, "Kenapa kamu tidak kesana dan tolong dia?" dimana dia menjawab didalam hatinya, "Kenapa harus? Dia sepanjang minggu ini jahat terhadap saya." Dengan langsung ada pikiran lain yang datang, "Bukankah Yesus Kristus mengasihimu pada saat kamu tidak pantas menerimanya?" Untuk itu dia tidak bisa menjawab. Satu-satunya jalan untuk jujur terhadap Tuhan dan dirinya adalah dengan membantu orang itu. Dia melakukannya karena hormat akan Tuhan dan menemukan suka cita yang luar biasa didalam prose situ. Kasih telah mengatasinya. Kasih yang diterima dari Tuhan telah menimbulkan kasih untuk sesama. "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya." (Injil, 1 Yohanes 4:7-13)
Tuhan meminta kita untuk mengasihi saudara-saudara kita--mereka yang dekat dengan kita, sependapat dengan kita, dan merupakan bagian dari kerajaan yang sama (yang biasanya mudah dilakukan)-- "Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya." (Injil, 1 Yohanes 4:19-21) ...tetapi dia juga meminta kita untuk mengasihi tetangga kita juga (yang juga mudah dilakukan karena dengan itu kita bisa melihat bahwa tetangga kita juga akan membantu kita sebagai timbal balik ketika kita ada didalam posisi yang sulit). "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 19:19b) Tetapi lebih lanjut lagi, dia meminta kita untuk mengasihi musuh kita, bukan mereka yang kita benci tetapi mereka yang membenci kita dan yang akan menguji kita untuk membenci mereka. Dan hal ini lebih sulit untuk dilakukan. "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Injil, Matius 5:38-48)
Hazrat Isa melakukan hal ini dari posisi yang pribadi diluar dari kekuatan politik ataupun ekonomi atau kemungkinan dari pengaruh manusia yang egois. Dia juga mati sebagai penyebab kedamaian. Karena Dia menolak untuk menyakiti orang lain atau menyarankan pengikutNya untuk menyakiti yang lainnya, Dia dengan rela menyerahkan hidupNya ketika ia dituduh dengan tidak adil. "Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.'" (Injil, Yohanes 18:36-37)
Apakah yang dilakukan oleh pengikut Hazrat Isa sekarang ini? Banyak orang yang mengaku sebagai pengikutnya tidak melakukannya sekarang ini karena mereka bukan pengikutnya. Yang lainnya dengan mudah tidak sadar akan janji yang Tuhan berikan kepada mereka yang mengikuti pesan yang diberikanNya kepada Hazrat Isa. Mereka gagal untuk menyadari itu ketika mereka menyerahkan kekuatan egois mereka sendiri, kekuatan Tuhan yang terlihat. Sebagai hasilnya Tuhan akan dipuji, diingat dan ditinggikan, tetapi mereka yang turut ambil bagian akan menyadari bahwa mereka telah melihat pekerjaan Tuhan dan mereka merasakan hadiratnya yang nyata. Oleh karena itu mereka telah memenuhi tujuan mengapa mereka ditaruh di dunia ini -untuk mengalami Tuhan didalam kebeneran. Adalah perasaan akan hadirat Tuhan yang membawa pertobatan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Dia.
Lebih lagi, menurut pengetahuan saya, Hazrat Isa unik didalam hal ini. Dengan menyerahkan hidupNya, Dia memberikan ekspresi kasih yang terbesar dari orang manapun yang bisa berikan, dengan memberikan contoh yang terbesar dari damai dan kasih akan sesama. Karena Dia tahu dia sudah berdamai dengan Tuhan, dan Dia yang tanpa dosa diterima oleh Tuhan, Hazrat Isa dengan rela pergi ke salib untuk membayar hutang yang kita semua punya karena telah melanggar perintahNya. Ketika Hazrat Isa mengambil nafas terakhirnya diatas kayu salib, Dia berkata didalam bahasa Yunani "tetelestai", yang berarti "sudah selesai" atau "hutang telah dibatalkan." Dia adalah penebusan, pembayaran, bagi semua yang memilih untuk percaya didalam dia di masa lampau, sekarang dan yang akan datang! Dan didalam kebangkitanNya tiga hari kemudian, Hazrat Isa menerangkan jalan bagi kekuatan yang terbesar dari kehidupan nyata akan Kasih. Satu-satunya hal yang menjauhkan kita dari Kerajaan Allah adalah dosa-gagal untuk memenuhi standar Dia akan kesempurnaan. Hasil yang adil dari dosa adalah kematian dan kematian adalah musuh yang paling besar dan ketakutan yang paling besar bagi manusia biasa. Ketika kasih diperlukan, pengikut dari Hazrat Isa adalah contoh yang menyebabkan dia untuk mengasihi sampai pada titik kematian, bukan mati secara fisik terhadap sesamanya tetapi mati apabila memang perlu karena dia memilih untuk hidup berdamai dengan sesamanya manusia. Tetapi didalam contoh itu Dia telah mendapatkan kepastian bahwa kematian bukanlah akir, karena Hazrat Isa bangkit dari antara orang mati, Dia juga telah bangkit memasuki kekekalan bersama Tuhan pada Hari Kebangkitan. Kenyataan inilah yang menyebabkan amarah didalam hati beberapa orang. Beberapa orang iri akan kedamaian yang ada didalam pengikut-pengikut Hazrat Isa, namun mereka tidak mempunyai iman didalam Tuhan dan keberanian untuk mengikuti mereka. Yang lain telah diajarkan bahwa kenyataan ini salah. Namun, pengikut yang sesungguhnya dari Hazrat Isa terus tekun akan pengetahuan bahwa dia harus mengikuti kebenaran yang telah Dia alami, membuktikan jalan damai.
Banyak yang menemukan jalan menuju kedamaian adalah dengan percaya akan janji-janji yang Tuhan berikan melalui kepercayaan akan kehidupan dan pekerjaan Hazrat Isa. Hal ini akan membawa damai dengan Tuhan pada masing-masing individu tetapi juga membawa dia pada kedamaian dengan sesama karena orang yang benar-benar bertobat dan percaya didalam Hazrat Isa sadar bahwa Tuhan, didalam pengampunanNya, telah menaruh roh yang baru didalam dirinya. Tindakan oleh Tuhan ini dengan langsung memberikan orang sebuah keluarga yang baru, kerajaan yang baru, kehidupan yang baru dan karakter yang baru. Hal ini membawa kedamaian didalam beberapa cara:
Masyarakat yang sudah benar-benar merangkul semua ajaran Hazrat Isa dan telah mengalami kedamaian Tuhan, telah dipengaruhi didalam massa oleh contoh dari mereka yang hidup dari kebenaran-kebenaran ini. Mereka tidak hanya menyediakan tempat yang baik bagi dirinya sendiri untuk hidup tetapi juga telah menunjukkan kasih bagi mereka yang tidak memilih jalan kedamaian ini.
Menghakimi vs. Tidak Menghakimi "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Injil, Matius 7:1-5) Belas Kasihan vs. Sifat Agresif "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Injil, Roma 12:17-21) Kekuatan vs. Kasih karunia dari Tuhan "Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala." (Injil, Matius 9:36) Kehormatan vs. Rasa Malu
Baik vs. Jahat "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." (Injil, 1 Timotius 6:9-11) Berikut adalah dosa yang ditulis bersamaan dengan percabulan seksual. "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (Injil, Galatia 5:19-21) Tinggi Hati vs. Rendah Hati (Sebab kamu ini tahu, bagaimana kita diam di tanah Mesir dan bagaimana kita berjalan dari tengah-tengah segala bangsa yang negerinya kamu lalui, dan kamu sudah melihat dewa kejijikan dan berhala mereka, yakni kayu dan batu, emas dan perak itu), yang ada terdapat pada mereka. Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh. Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil--dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan-- maka TUHAN tidak akan mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit. (Tawrat, Ulangan 29:16-20)
Tidak akan ada kedamaian untuk selamanya didalam dunia ini. Kita juga tahu sejak awal mula jaman, para penubuat Tuhan telah dibunuh secara tidak adil. Tetapi masing-masing dari kita mempunyai kewajiban untuk mempromosikan perdamaian supaya jiwanya sendiri tidak akan dihakimi Tuhan. Ini merupakan kewajiban manusia bukan hanya kewajiban dari orang Yahudi atau orang Kristen atau orang Muslim atau Hindu ataupun orang orang Sikh, tetapi bagi semua. Ini merupakan pernyataan yang benar bahwa apabila Tuhan menghukum manusia sebagaimana sepantasnya, Dia tidak akan membiarkan satu orang pun hidup diatas bumi ini. Keputusan yang kita rasa Tuhan meminta kita bukanlah keputusan yang mudah, tetapi kita harus dengan hati-hati mempelajari apa yang sudah diperlihatkan kepada kita sebagai manusia dan dengan rendah hati mentaatinya. Kita semua perlu memeriksa kelakuan kita sendiri dihadapan Tuhan dan berdoa sebagaimana Hazrat Dawud (Daud), "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal." (Zabur, Mazmur 139:23-24) Ketika saya menulis ini, saya sendiri mendoakan doa ini. Tuhan tidak selalu memperlihatkan hal-hal ini dalam satu saat. Tetapi adalah keinginan saya bahwa komunitas lokal dan sebagai komunitas dunia agar kita semua melakukan hal ini. Itu adalah mengapa saya menulis hal-hal ini disini. Kemudian bersama dengan umat manusia dengan latar belakang budaya yang berbeda, kita akan memberikan contoh kesucian dan menghindari pemenuhan dari amsal yang terkenal, "Advice for others; himself, a man of disgrace." (nasehat bagi orang lain, dirinya sendiri, manusia yang memalukan) Mari kita menasehati satu sama lain didalam hal-hal ini dan mengikuti jalan yang telah Tuhan perlihatkan untuk hidup didalam kedamaian didalam dunia ini.
Diterjemahkan oleh: Dina |
|
|